
Perasaan benci dan cinta sering kali memiliki batas yang tipis, terutama dalam cerita romansa. Dalam dunia anime, hubungan yang diawali dengan pertengkaran, kesalahpahaman, atau rivalitas sering kali berujung pada perasaan yang lebih dalam. Konflik yang kuat di awal cerita justru membuat perkembangan hubungan menjadi semakin menarik, menghadirkan dinamika emosi yang seru untuk diikuti.
Jika kamu menyukai kisah cinta yang tumbuh dari perseteruan, daftar 10 Anime Romance Dari Benci Menjadi Cinta ini wajib masuk dalam daftar tontonanmu. Dari pasangan yang terpaksa menghabiskan waktu bersama hingga rival yang perlahan memahami satu sama lain, setiap anime dalam daftar ini menghadirkan perjalanan romansa yang unik dan penuh kejutan. Siap menyaksikan bagaimana kebencian berubah menjadi cinta? Yuk, simak rekomendasinya!
1. A Couple Of Cuckoos (2022)
Kasus bayi tertukar saat lahir bukanlah fenomena yang sepenuhnya asing. Namun, ketika Nagi dan Erika mendapati diri mereka berada dalam situasi tersebut, orang tua mereka merancang sebuah solusi yang unik untuk mengembalikan kedua anak ke keluarga biologis masing-masing tanpa menimbulkan gejolak emosi atau kebingungan yang berkepanjangan. Solusi tersebut adalah dengan menjodohkan Nagi dan Erika.
Berbeda dengan Akane dan Saito yang setidaknya saling mengenal dan bersekolah di tempat yang sama, Nagi dan Erika awalnya tidak memiliki ikatan apa pun. Mereka adalah dua orang asing yang tiba-tiba dipaksa untuk menikah, sebuah situasi yang serupa dengan Akane dan Saito. Anime I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class dan A Couple of Cuckoos akan membawa penonton dalam sebuah perjalanan yang komedik dan menarik, mengikuti perkembangan hubungan yang bermula dari keterpaksaan dan perlahan bertransformasi menjadi sesuatu yang lebih dalam dan bermakna.
2. The Dreaming Boy Is A Realist (2023)
Pepatah mengatakan bahwa seseorang baru menyadari arti penting sesuatu setelah kehilangannya. Hal ini tercermin dalam kisah Wataru yang telah lama berjuang untuk mendapatkan perhatian dan cinta Aika, namun usahanya selalu berujung sia-sia. Suatu hari, Wataru memutuskan untuk berhenti berusaha. Sebuah keputusan yang, tanpa ia sadari, justru memicu perubahan dalam diri Aika.
Seandainya Wataru tahu bahwa sikap abainya akan membuat Aika jatuh cinta padanya, ia mungkin telah melakukannya sejak awal. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Kurangnya perhatian dari Wataru membuat Aika merenungkan perasaannya, dan ia pun menyadari bahwa ia sebenarnya memiliki perasaan terhadap Wataru.
The Dreaming Boy is a Realist dan I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class mengeksplorasi kompleksitas hubungan remaja, kesalahpahaman yang sering terjadi, dan pentingnya pertumbuhan pribadi. Kedua anime ini memadukan unsur komedi ringan dengan momen-momen introspeksi yang mendalam, di mana para protagonis menyelami diri mereka sendiri untuk memahami dan menemukan perasaan mereka yang sebenarnya.
3. Nisekoi: False Love (2014)
Menjadi seorang pewaris berarti memikul tanggung jawab untuk memenuhi ekspektasi tinggi orang tua. Ichigo sebagai pewaris keluarga Yakuza, sebenarnya hanya menginginkan kehidupan yang tenang dan damai. Namun, takdir berkata lain. Ia terpaksa terlibat dalam urusan Yakuza ketika ayahnya memaksanya untuk menjalin hubungan dengan putri dari kelompok gangster rival. Tujuan dari perjodohan ini adalah untuk mencegah terjadinya perang antar kelompok dan mempromosikan perdamaian. Ichigo pun mendapati dirinya terjebak dalam hubungan yang dipaksakan dengan Chitoge, putri dari pemimpin geng saingan, sebuah situasi yang sangat tidak ia inginkan.
Kisah Akane dan Saito pada awalnya diwarnai dengan rasa saling tidak suka, mirip dengan dinamika hubungan Ichigo dan Chitoge dalam Nisekoi. Meskipun sebenarnya saling menyimpan perasaan, mereka dituntut untuk berpura-pura menjadi pasangan yang meyakinkan. Namun seiring berjalannya waktu, sandiwara tersebut bertransformasi menjadi kenyataan. Kebencian yang awalnya mewarnai hubungan mereka perlahan berubah menjadi benih-benih cinta yang bersemi.
4. More Than A Married Couple, But Not Lovers (2022)
Di sekolah Jioru, para siswa diwajibkan untuk berpasangan dan menjalani kehidupan sebagai pasangan suami istri palsu sebagai bagian dari program pengembangan keterampilan interpersonal. Jioru sendiri dipasangkan dengan Akari, meskipun dalam hatinya ia berharap dapat berpasangan dengan Shiori, teman masa kecil sekaligus wanita yang ia sukai. Jioru dan Akari memiliki karakter yang bertolak belakang dan sama-sama memiliki perasaan terhadap orang lain. Untuk mengakhiri situasi yang sulit ini dan dapat bersama dengan orang yang mereka cintai, mereka bersepakat untuk bekerja sama mengumpulkan poin yang dibutuhkan agar dapat bertukar pasangan.
Namun, usaha mengumpulkan poin tersebut menuntut pengorbanan. Mereka harus benar-benar berupaya membangun hubungan palsu yang meyakinkan. Seiring berjalannya waktu, batas antara kepura-puraan dan kenyataan mulai kabur, dan benih-benih perasaan yang tulus mulai tumbuh di antara mereka. Situasi hidup bersama yang dipaksakan dalam anime More Than A Married Couple, But Not Lovers dan I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class menjadi pemicu bagi para karakter untuk mengembangkan perasaan yang sebelumnya tidak pernah mereka duga.
5. My Stepmom’s Daughter Is My Ex (2022)
Mizuto dan Yume pernah menjalin hubungan asmara di bangku sekolah menengah pertama. Namun, dinamika hubungan mereka berubah drastis ketika memasuki sekolah menengah atas. Pernikahan orang tua mereka menjadikan mereka saudara tiri. Situasi ini memaksa keduanya, yang belum sepenuhnya move on dari hubungan sebelumnya, untuk tinggal di bawah atap yang sama. Tak heran jika Mizuto dan Yume menghadapi berbagai permasalahan terkait situasi keluarga baru mereka dan sisa-sisa perasaan dari masa lalu.
Baik My Stepmom’s Daughter is My Ex maupun I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class mengeksplorasi kompleksitas hubungan di mana para karakter harus menghadapi emosi yang belum terselesaikan. Kedua anime ini menyajikan perpaduan antara humor, romansa, dan slice of life, menjadikannya tontonan yang menarik bagi penonton yang menyukai kisah hubungan yang canggung namun tetap menyentuh hati.
6. Scum’s Wish (2017)
Kisah Hanabi dan Mugi mengajarkan bahwa tampilan luar seringkali menipu. Di mata orang lain, mereka tampak seperti pasangan ideal. Namun, realitas hubungan mereka didasari oleh sebuah kesepakatan mutual. Keduanya sama-sama mencintai orang lain, tetapi diliputi kesepian dan hasrat untuk memiliki teman berbagi. Mereka pun saling memanfaatkan sebagai pengganti sosok yang mereka idamkan, namun tak dapat dimiliki: Narumi bagi Hanabi, dan Akane bagi Mugi.
Scum’s Wish menyajikan pendekatan yang lebih dewasa dalam membahas kompleksitas hubungan, berbeda dengan I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class yang bernuansa lebih ringan dan komedik. Meskipun demikian, kedua anime ini sama-sama menyelami kompleksitas hubungan yang tidak konvensional, mengeksplorasi tema romansa, pengembangan karakter, dan pencarian jati diri secara mendalam.
7. Oreshura (2013)
Eita, seorang siswa SMA, sama sekali tidak tertarik pada urusan percintaan. Ia bahkan cenderung antipati terhadap hal-hal yang berbau romansa, sebuah sikap yang berakar dari kegagalan pernikahan orang tuanya. Namun, ironi kehidupan membawanya pada situasi yang tak terduga: ia terjebak dalam sebuah cinta segitiga. Ia terlibat dalam hubungan palsu dengan Masuzu, siswi terpopuler di sekolahnya. Situasi ini semakin rumit ketika teman masa kecilnya mulai menunjukkan ketertarikan padanya.
Serupa dengan I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class, serial Oreshura menampilkan dinamika hubungan palsu yang memicu berbagai kesalahpahaman lucu, romansa, dan pertumbuhan karakter. Kedua anime ini memadukan unsur komedi dan drama untuk mengeksplorasi bagaimana hubungan yang bermula dari kepura-puraan dapat membangkitkan emosi terpendam dan mengubah dinamika antarindividu.
8. Rent-A-Girlfriend (2020)
Putus cinta memang bukan perkara mudah. Untuk mengatasi rasa sakit hati pasca putus, Kazuya memutuskan untuk menyewa Chizuru, seorang pacar sewaan. Namun situasinya berkembang di luar kendali ketika keluarga dan teman-temannya salah paham dan mengira hubungan mereka adalah nyata. Seiring berjalannya waktu, Kazuya semakin bergantung pada Chizuru, dan ikatan di antara mereka pun semakin kuat.
Serupa dengan I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class, hubungan antara para protagonis dalam Rent-a-Girlfriend bermula dari kepura-puraan, namun kemudian berkembang menjadi sesuatu yang lebih nyata. Kedua anime ini mengeksplorasi bagaimana kedekatan yang dipaksakan dan pengalaman yang dialami bersama dapat memicu pertumbuhan emosional dan menumbuhkan perasaan yang tak terduga, dibalut dengan humor dan kerentanan yang khas.
9. Toradora! (2008)
Ryuuji dan Taiga menjalin aliansi dengan tujuan yang sama: membantu satu sama lain dalam urusan cinta tak berbalas mereka terhadap sahabat masing-masing. Mereka bersepakat untuk saling mendukung demi meraih cinta idaman mereka. Namun, dinamika hubungan mereka mulai berubah. Perbedaan karakter yang mencolok Ryuuji yang tenang dan Taiga yang temperamental justru menumbuhkan ketertarikan di antara mereka. Sebuah ikatan romantis yang tak pernah mereka duga sebelumnya mulai bersemi.
Baik I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class maupun Toradora! menampilkan karakter utama yang awalnya sering berselisih, namun pada akhirnya saling memahami dan mencintai. Kedua anime ini menggambarkan bagaimana cinta dapat muncul secara tiba-tiba dan tertuju pada seseorang yang tak terduga.
10. Love And Lies (2017)
Di sebuah dunia distopia di mana pemerintah menetapkan pasangan hidup berdasarkan tingkat kompatibilitas dan stabilitas, Yukari dihadapkan pada sebuah dilema pelik. Ia terombang-ambing di antara Ririna, pasangan yang telah ditetapkan pemerintah untuknya, dan Misaki, cinta pertamanya sejak kecil. Saat Yukari berupaya menavigasi kompleksitas cinta segitiga ini, ia bersama kedua gadis tersebut mulai mempertanyakan validitas sistem yang mengatur kehidupan percintaan mereka.
Serupa dengan I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class, seri Love and Lies mengeksplorasi dinamika hubungan yang terbentuk di bawah tekanan dan paksaan. Para protagonis dalam kedua cerita ini dipaksa untuk menjalin hubungan dalam Love and Lies karena perintah pemerintah, dan dalam I’m Getting Married to a Girl I Hate in My Class karena tuntutan keluarga. Kedua serial ini mengangkat tema-tema sentral seperti cinta, tugas, dan pilihan pribadi yang dipadukan dengan unsur romansa dan konflik emosional yang intens.